Pages

Ads 468x60px

2010/09/03

The Road Map to SKCK


Musim PNS tahun ini telah tiba, banyak yang ingin jadi PNS, departemen departemen pemerintah membuka lowongan bagi masyarakat luas. Sayapun tak mau ketinggalan, meski semenjak lulus S1 tidak pernah merasa terpanggil, akhirnya tahun ini saya terpanggil juga karena istri dan keluarga sangat berharap punya mantu kerja "terjamin" sekalian "tidak ada salahnya mencoba", mempelajari keruwetan birokrasi negeri ini dan pungutan yg menyertainya, terakahir, ingin berbagi pengalaman dg anda baik yg sudah mengurus atau belum.

Tidak semua departemen mensyaratkan SKCK, tapi mayoritas ia, jadi sebaiknya anda mengurus jauh hari sebelum musim PNS (Juli-September )supaya tidak terjebak dalam kemacetan birokratif dan menderita kecapekan administratif di lembaga lembaga yg harus anda lalui.

Berikut urutan birokrasi yg harus anda lewati:


1. RT\RW. Disini anda meminta surat pengantar untuk pengurusan SKCK untuk ... Tergantung tujuan, prasyarat daftar PNS kerja di perusahaan internasional, dll. ingat tuk bawa duit, biasanya pengurus RT minta ceperan 5 atau 10 ribu, pengalaman saya pengurus RT nya cemberut karna waktu itu saya lupa bawa dompet, jadi ya gaya culun aja, ha ha ha... Setelah RT lancar pengurus RW hanya akan tanda tangan dan stempel saja.

2. Kantor desa, kelurahan. sebelum datang kesini ingat untuk membawa surat pengantar SKCK dari RT/RW, foto copy lunas PBB,foto copy KTP, foto 4x6 1 lembar dan pastinya duit, 5 sampai 10 ribu.

3. Kantor camat. disini anda akan diminta duit (lagi), kisarannya beda tiap daerah, kata pengurus kecamatan "mas uang administrasinya 5 ribu" sambil mewanti wanti agar saya lanjut (siap duit lagi) ke KORAMIL dan POLSEK sebelum ke POLRES. Kalau belum punya KARTU KUNING silahkan sekalian anda urus di sini.

4. KORAMIL. Masuk sini saya jadi tegang, sepeda motor saya tuntun sebelum masuk area KORAMIL, saya ingat teman saya yg dikerjain tentara karena salah belok di kompleks KORAMIL, kunci speda motornya diambil, disuruh push-up dan skotjump 1 km untuk mengambil kunci sepeda motor. he he... Kasihanlah. Ketika masuk kompleks di salah satu bangunan para prajurit sedang main bilyar, oleh seorang staf saya disuruh ke kantor dan ditemui karyawati KORAMIL yang ayu,murah senyum dan pasti 'tajam' seperti peluru, hmmm jadi ingat Iwan Fals. Disini surat yang Anda bawa sebelumnya akan ditambah dengan surat keterangan dari KORAMIL dan duit 5 ribu melayang lagi.

5. POLSEK. anda masuk, serahkan surat pengantar yg anda bawa, ambil blangko (pertanyaan data diri dan keluarga, deskripsi tubuh, G30S PKI dsb), serahkan foto 4x6 sebanyak 2 lembar, tunggu +-1 jam dan transaksi, 10 ribu.
6. POLRES. silahkan minta blangko SKCk di loket, isinya kurang lebih sama dg yg di POLSEK, isi sesuai dg KTP, siapkan foto 4x6 warna 5 lembar, foto copy KTP dan serahkan semuanya dg blangko yg sudah diisi. Kalo oke anda akan lanjut ke cap jari, pengetikan SKCK. Tunggu dipanggil, nah sekarang anda resmi WARGA NEGARA NON-KRIMINAL dan AMAN untuk dipekerjakan.

KESIMPULAN adalah IRONI

Ada enam pos yg harus dilewati untuk mendapat SKCK.
1. 1.RTRW,2.Kelurahan,3.Kecamatan,4.KORAMIL,5.POLSEK,6.POLRES.
2. Uang = administrasi, NO uang = no service = uang-based governance
3. Demi efektifitas dan rakyat kecil, bisakah 6 pos duit ini dipotong 4 = 2, cukup RTRW dan POLSEK aja. POLSEK bisa mengeluarkan SKCK.
4. Bagaimana kalau pengusan SKCK dibuat online? Bukannya lebih efisien.

Alhamdulillah selesai juga coretan ini, saya tunggu tanggapan anda.

0 komentar:

Post a Comment