Pages

Ads 468x60px

2008/01/12

Esensi Hijrah


Secara literal hijrah berasal dari kata hajara. Dalam Al-Mu'jam al-Wasith dijelaskan hajara berarti berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hajara juga bisa berarti taraka wathanahu (dia meninggalkan tanah airnya).

Mengenai makna ini, Alquran menyatakan, ''Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka.'' (QS Al-Hasyar [59]: 9).

Namun, peristiwa hijrah yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabatnya beberapa abad silam, tidak semata-mata berpindah tempat dari Mekkah ke Madinah. Lebih dari itu, esensinya adalah meninggalkan berbagai perilaku buruk yang dilarang oleh Allah SWT.

Mereka berhijrah dari penyembahan kepada makhluk menuju penyembahan hanya kepada Allah SWT. Mereka berhijrah dari syirik kepada tauhid, dari pelecehan dan merendahkan kaum wanita kepada penghormatan derajatnya, dari egoisme kelompok dan kesukuan kepada pluralitas dan universalitas nilai-nilai kemanusiaan yang saling mencintai dan menghormati. Mereka juga berhijrah dari perbuatan zalim kepada perbuatan adil dan dari khianat kepada amanah.

Melihat urgensi hijrah yang sedemikian tinggi nilainya dan keberadaannya bersifat mutlak, hijrah di dalam Alquran selalu terkait dengan iman dan jihad. Artinya, hijrah itu merupakan perwujudan keimanan dan pelaksanaannya hanya mungkin dilakukan secara optimal, manakala disertai dengan semangat jihad memerangi hawa nafsu dan segala sifat-sifat buruk yang merusak kehidupan pribadi maupun masyarakat.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 218, ''Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.''

Firman ini menunjukkan bahwa hijrah memiliki makna yang lebih luas dari sekadar perpindahan spasial (tempat) saja. Hijrah berarti juga mengandung makna moral dan spiritual.

Semoga di Tahun Baru Hijriyah 1429 ini, kita sebagai umat Islam dapat mengamalkan makna hijrah itu. Yaitu, semakin mendekatkan diri kepada Allah, cinta pada rasul-Nya, dan tidak lagi melakukan perbuatan yang dibenci-Nya seperti; melakukan korupsi, menelantarkan anak yatim, menganiaya kaum lemah, dan suka mengadu domba. Source

0 komentar:

Post a Comment