Pages

Ads 468x60px

2008/07/02

Antara FPI dan Kebebasan Beragama II

Kiranya saya tak perlu berpanjang lebar dalih akan masalah insiden monas yg telah lewat. Kasus ini pun telah usai dengan di tangkapnya Habib Riziq dan penyerahan diri Munarman, yg dituduh anarkis. Bersamaan dengan itu pula, Pemerintah melalui Menag menerbitkan SKB 3 menteri yg (sekali lagi) masih terkesan ompong, karena inti dari SKB itu hanya memerintahkan ahmadiyah agar menghentikan penyebaran ajaran agamanya dan bukan pembubaran aliran ahmadiyah itu sendiri.

Entah ada angin apa, pemerintah lalu megkambinghitamkan Habib Riziq sebagai orang yg bertanggung jawab terhadap insiden monas! Wow, betapa cerdasnya pemerintah mengalihkan isu BBM kepada insiden Monas. Tentu saja ini tak akan terjadi apabila tidak dibantu dan di rekayasa oleh bidikan kamera dan foto para wartawan yg terus dan terus dan terus diberitakan televisi nasional, seakan akan dalam insiden monas telah terjadi pembantaian manusia.

Saya sendiri memandang bahwa oknum oknum tertentu yg selama ini membela ahmadiyah, seperti, Gus Mus, Gus Dur, dan beberapa aliansi lembaga atau gerakan hanyalah sekumpulan orang lapar yg suka cari muka di hadapan negara barat, targetnya tidak lain, mengharapkan pujian, bantuan dana, beasiswa dls. Mereka ini, dengan mengatasnamakan HAM kemudian seenaknya mengutip ayat ayat alqur'an dan lalu menembak gerakan FPI sebagai gerakan barbar dsb.

Padahal sudah jelas dan nyata bahwa NU telah menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah ajaran sesat, bukan hanya ahmadiyah, bahkan koverensi ulama sedunia juga meyatakan hal yg sama. Pertanyaannya lagi? kenapa SKB hanya bersifat melarang penyebaran ajaran ahmadiyah dan bukan pembubaran?

Jawabnya, yah, pemerintah kita emang bermuka dua, di satu sisi pemerintah tidak ingin dituduh dunia, sebagai pelanggar HAM, dan disisi lain berharap bahwa SKB akan dapat menenangkan massa Islam yg sudah geregatan dg ahmadiyah. Betapa sebuah SKB yg amat sangat dangkal, kenapa? karena sudah menjadi lazim bahwa pemeluk agama tertentu ingin ajaran agamanya dipeluk oleh orang lain dan karena itu merasa wajib menyebarkannya!


Waullahu A'alam Bissowab!

1 komentar:

  1. membaca beberapa alinea pertama akan memabangkitkan rasa keagamaan yg kuat. namun setelah membaca beberapa alinea terakhir saya sedikit terhenyak. "karena sudah menjadi lazim bahwa pemeluk agama tertentu ingin ajaran agamanya dipeluk oleh orang lain dan karena itu merasa wajib menyebarkannya!" agama adalah kebebasan berpikir dan beriman"... sesuatu yang tidak perlu dipaksakan karena semakin dipaksa akan semakin kuat keinginan untuk memberontak dan menentang. Karena apa yang dari Allah tak akan lenyap oleh zaman.... yang bukan daripadaNya akan ditelan zaman... Apakah pengetahuanmu manusia melebihi dalamnya pengetahuan Allah? dan pemahamanmu manusia melebihi dalamnya pengetahuan Allah? bulkankah nabi pada jamannya juga mendapat banyak tentangan dan cemooh? kita harus pelajari lebih jauh untuk membuktikan... semua ajaran belum tentu benar... namun kita lah yg membenarkan, dan zamanlah yg akan membuktikannya.

    ReplyDelete